Jumat, 03 Februari 2012

Putri; Really Look Like A Princess of Love

kali ini aku hanya sekedar ingin berbagi ilmu pada teman-teman semua. lagi-lagi mengenai bedah buku. tapi tentunya lain acara, lain buku, lain pula isi dan ilmunya dong. iya tho?
buku yang dibedah hari itu (Minggu, 30 Oktober 2011) adalah novel Sujud Cinta di Masjid Nabawi karya Mbak Putri Indah Wulandari, temanku di FLP. #wehehe biarlah sedikit promosi, sekalian numpang tenar ya, Mbak xD dulu pernah kutulis sedikit mengenai Mbak Putri dan novelnya ini di sini. bagi yang belum baca silahkan dibaca dulu agar ceritanya nyambung :) soalnya itu kan bercerita tentang latar belakang di balik novel tersebut.
nah jika sudah membacanya, atau teman-teman menganggap tak perlu lagi membacanya karena sudah pintar *bermaksud nyindir nih*, mari kita lanjutkan di bawah ini...
cover novel Sujud Cinta di Masjid Nabawi
sebenarnya aku pribadi belum sempat membaca novel ini. aku hanya membaca sinopsisnya yang ada di cover di atas. dari sinopsisnya sih belum terlalu menggelitik hati untuk membacanya (ini menurutku, entah menurutmu). tetapi ternyata setelah mendengar pemaparan Mbak Putri dan Dokter Elsi, semangat membaca dalam diriku terbakar. ~sumpah gue mesti baca novel ini. bahkan gue pengen punya.~ mengapa aku berpikiran demikian? tak lain karena ternyata Mbak Mput (panggilanku pada Mbak Putri) menyisipkan hal-hal yang beraroma Belanda ke dalam novelnya. aku baru tahu kemarin kalau ternyata Mbak Mput memiliki mimpi yang sama sepertiku, yaitu melanjutkan study ke Negeri Van Oranje (baca: Belanda, judul novel) tersebut. jadilah Belanda dan kesamaan mimpi itu memotivasiku untuk bisa memiliki novelnya. #bagaimana jika aku mengemis cinta pada Mbak Mput agar mengasihaniku lalu memberi sekeping novelnya? --" #plaaakk!! mauu?? usaha dong! kan sudah tahu cara mendapatkan novel gratisnya. hehe.. ~baik. aku akan berusaha. tunggu aku kelar UTS dulu, Mbak. setelah itu aku akan menaklukkan ujianmu.~ hmm... loh kok jadi curhat? xP

Mbak Mput mendapat kesempatan pertama untuk berbicara. setelah Mbak Mput barulah bagian Dokter Elsi berbicara selaku pembedah buku.
beberapa poin penting dari pemaparan Mbak Mput yaitu:
~ moto hidupnya: menangkan hidup!
karena hidup adalah perjuangan, maka menangkanlah! karena hidup adalah kompetisi, maka menangkanlah! intinya adalah menangkan hidup ini agar bisa keluar sebagai juaranya.
~ diam = mati. maka bergeraklah!
bukankah manusia adalah makhluk hidup? lalu apa ciri dari makhluk hidup itu sendiri? bergerak, bukan?! so jika manusia tidak mau bergerak, dia sama dengan benda mati. bergerak di sini bukan hanya bergerak 'menggerakkan tubuh' yang tak ada maknanya. bukan hanya sekedar jingkrak-jingkrak overactive. tapi lebih ke gerak produktif, yang bisa menghasilkan sesuatu untuk kebaikan. yang doyan menulis, silahkan bergerak dengan menulis untuk kebaikan. yang doyan membaca, silahkan membaca untuk kebaikan pula. yang doyan berdagang sepertiku, silahkan lanjutkan dagangnya. ahahaa... dls.
~ nilai moral yang kian merosot
sudah kuceritakan sekilas di atas bahwa Mbak Mput menyisipkan segilintir kisah tentang tokoh utamanya di Negeri Kincir Angin. ketika tokoh utama (Nida) ditugaskan belajar ke Belanda oleh universitasnya. kita sama-sama tahu lah bahwa Belanda ada di Eropa. dan kita juga tahu sendiri bagaimana kehidupan di Eropa, yang rata-rata besar sudah sangat bebas tanpa aturan negara apalagi agama. nah, beberapa hal yang baru aku tahu dari Mbak Mput tentang Belanda yaitu mengenai PSK (pekerja seks komersial) di sana diberi tunjangan hidup yang lumayan besar, bahkan tunjangan itu masih diberikan ketika mereka sudah pensiun beroperasi. apa yang kalian pikirkan tentang fenomena yang satu itu, kawan? kebobrokan moral. mana bisa PSK-PSK itu begitu dijamin kehidupannya padahal mereka melakukan perbuatan tercela yang merugikan banyak orang. ckckck... selain tunjangan PSK, ada juga kedai ganja di setiap tikungan. kalau kata Mbak Mput gini, "kalau di Indonesia, di pinggir-pinggir jalan kan banyak kedai kopi ya.. kita gampang mau pesan kopinya. nah berarti di Belanda itu kedai ganja sama seperti kedai kopi di Indonesia. Ya Alloh... barang haram seperti itu diperjual-belikan secara bebas, bahkan mudah didapatkan." weleh-weleeh... jangan-jangan anak kecil umur 5 tahun di Belanda jajannya sebungkus ganja kali ya. xP
selain hal buruk di atas, ada juga sisi baiknya. Belanda merupakan salah satu negara yang sangat cinta dan menghargai sejarah bangsanya. kecintaan mereka tersebut dapat dibuktikan dari banyaknya museum-museum yang berisi sejarah-sejarah mereka. tak sekedar museum seperti di Indonesia tentunya yang banyak barang aspal (asli-palsu). di sana koleksinya asli, lengkap dan terawat. bahkan sampai perjalanan mereka menjajah Indonesia pun mereka museumkan. kisahnya lengkap dari mulai perjalanannya, area jajahannya, kekayaan alam apa saja yang diambil, dsb. keren kan?!!
~ Emotional Spiritual Quotient 
Mbak Mput juga menyisipkan kisah seputar ESQ di novelnya. kemarin Mbak Mput membagi kisah tentang seorang biarawati yang ingin menjadi mualaf setelah dia selesai mengikuti ESQ. biarawati itu berteriak dan lari pada sang trainer agar mau membimbingnya mengucap syahadat, padahal kala itu sang biarawati berpakain lengkap dengan seragam biaranya. subhanallah...
~ serahkan urusan jodoh sepenuhnya pada Allah
Mbak Mput memiliki doa ampuh nih yang berkaitan dengan jodoh tatkala kita melihat laki-laki / perempuan yang kita taksir. begini, "Yaa Alloh, jadikan jodoh saya 1000 kali lebih baik dari laki-laki / perempuan yang saya lihat sekarang." --> ini untuk yang masih jauh dari menikah. untuk yang sudah menanti hari pernikahan tiba, begini doanya, "Yaa Alloh, jadikan akhlak laki-laki yang melamar saya saat ini 1000 kali lebih baik dari akhlaknya saat dia melamar saya." doanya terus dipanjatkan setiap waktu ya. hehe.. selamat berdoa ;D
~ kerangka cerita adalah modal awal
agar cerita (baik cerpen, cerbung, maupun novel) yang kita buat tidak melantur kemana-mana, yang akhirnya akan membingungkan kita sendiri, kita memerlukan sebuah catatan kecil berupa kerangka cerita. kerangka itulah yang akan membimbing kita dalam membuat karya. adapun jika pada saat berjalannya proses menulis kita tiba-tiba mendapat ide bagus, ide tersebut boleh disisipkan di bagian yang pantas, yang sekiranya tidak akan mengganggu jalan cerita.

sekarang kita masuk ke pemaparan Dokter Elsi. lets go!
~ sebelum melakukan suatu kegiatan, pikirkan dulu. pertanyakan dulu, "kegiatan ini ada manfaatnya tidak untuk akhirat? jika tidak ada, tinggalkan!"
justru terkadang kita melewatkan hal di atas itu ya. kebanyakan kita melakukan kegiatan tidak penting, baik bagi akhirat maupun bagi hidup kita. hmm... perlu direnungkan nih, sob..
~ jika ingin karya kita menjadi karya yang bagus, yang tidak terlupakan sepanjang jaman, yang bermanfaat sepanjang hayat, buatlah karya yang menyeru pada Allah. karena apapun karya yang menyeru pada Allah pasti akan bagus hasilnya. percaya itu dan jangan takut!
~ beliau banyak memetik teladan dari cerita dalam novel Mbak Mput. ~apa saja teladannya? sayangnya aku belum baca. tunggu kalau aku sudah baca jika ingin tahu ya xD atau beli dan baca sendiri novelnya. hehe~
~ "nasihat itu bisa datang dari mana saja dan dari siapa saja. tak peduli si pemberi nasihat lebih tua, seumuran, atau bahkan lebih muda. karena mutiara yang keluar dari mulut anjing sekalipun akan tetap menjadi mutiara. apalagi ini dari Putri yang cantik. bukan maksudnya menyamakan dengan anjing ya. hehe.. dan kata-kata bagus itu bak mutiara." ~memang contoh itu harus ekstrim supaya mudah diingat --"~
~ cinta adalah anugerah suci dari Allah, yang harus dijaga keabadiannya. seperti yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Mbak Mput, dia berhasil menjaga cintanya hingga waktunya tiba.
~ nafsu selalu menyuruh kita kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Allah. 
~ dekati teman yang suka mengaji, supaya kita bisa jadi baik.
~ latih latahmu dengan kata-kata yang baik! jangan sampai ketika kita latah menyebut sesuatu yang jelek, ternyata itulah akhir dari hidup kita. kan bahaya kalau hidup kita ditutup oleh kata-kata jelek. bisa langsung dilempar ke neraka tuh. naudzubillaah....
~ sadar tidak ketika kita mengungkapkan ungkapan seperti ini pada (contohnya suami), "kalau kamu pergi kerja jauh, siapa yang akan menjagaku di kala malam? siapa yang akan memanjakanku?" dll deh --> ternyata itu adalah CINTA yang EGOIS. sekarang silahkan bertanya pada diri sendiri, "sebenarnya kita sayang pada suami/istri kita atau sayang pada diri kita sendiri?" jika ungkapan seperti di atas yang sering terlontar, berarti kita hanya sayang pada diri sendiri, bukan pada suami/istri kita. lain lagi jika ungkapannya seperti ini, "hati-hati ya di perjalanannya, kerjanya juga yang benar. tidak usah terlalu memikirkanku. fokus saja sama perkerjaannya supaya hasilnya bagus. aku akan menjaga diriku baik-baik di sini." --> nah ini baru sayang pada suami/istri kita. xD
Mbak Mput: yang ada bintang kuning di atasnya
note: Syifa salute sama Mbak Mput. benar-benar yang muda yang berkarya. :)

sekian reportase dari Syifa Azmy. semoga bermanfaat :))

*cerita melalui tahap lebayisasi dan opini pribadi penulis tanpa menghilangkan unsur aslinya.

NB: postingan terdahulu ada di blog saya yang lain, bisa dilihat di sini. saya buat khusus untuk lomba blog FLP di blog ini agar tidak tercampur aduk dengan postingan lainnya. terima kasih. :)

with love, muachh :*

Went To Kudus

yihaaa... ini draft jaman kapan ya baru ketemu lagi. wkwk #lebay
belum lama-lama amat sih.. hanya sudah jamuran didiamkan seminggu lebih tiga hari. hehe

masih ingatkah kawan-kawan semua pada postinganku sebelumnya yang menceritakan pelantikan FLP Semarang? di akhir cerita postingan itu aku berpesan agar teman-teman semua menunggu kisah selanjutnya kan.. ayoo masih ingat tidaaak? atau masih lupa? #gaya dosen. hehe.. bagi yang masih lupa ini deh aku kasih tau. yang ini loohh --> :D :D <-- nah sekarang sudah ngerti tho?

setelah acara pelantikan FLP Semarang selesai, kami segera mempersiapkan petualangan selanjutnya yaitu meluncur ke Kudus (menghadiri pernikahan Kak Ali). sebelumnya aku dan Mbak Totti (namanya Tuti, tapi banyak yang manggil Totti. ya sudah saya ngikut saja. hehe) pulang dulu ke kontrakanku untuk mengambil helm dan berganti baju. ketika helm sudah di tangan, eh salah... di kepala lebih tepatnya :D, Mbak Totti bilang padaku bahwa kakak-kakak yang lainnya, yang masih menunggu di masjid nitip dibelikan makan. ya sudah kami pun mampir dulu ke warteg langgananku. kami membeli nasi rames empat bungkus. awalnya aku kaget ~what?? aku gak suka nasi rames, Mbak.~ tapi karena kata-kata pesanan sudah terlanjur diluncurkan, pasrah lah aku. kalau bukan karena lapar dan ditunggu, sudah pasti sepertinya aku akan minta diganti makanannya.
sesampainya di masjid (lagi), SHOCK THERAPY #lebay. kepala-kepala yang tadi nitip makan tidak ada di tempat. setelah ditelusuri kemana perginya mereka, menurut sumber yang terpercaya, mereka pergi beli makan. ~hahh.. maksudnya?? jadi ini makanan yang kita beli gimana?~ akhirnya dua bungkus nasi rames yang terabaikan oleh si penitip disantap habis oleh kakak-kakak laki-laki (belum tau siapa namanya. maaf ya, Kak. hehe). tapi itupun setelah Mbak Totti menegaskan dulu pada mereka bahwa rames ini GRATIS. wahahaa memang sifat alami manusia ya.. selalu antusias mendengar yang gratisan. tentunya termasuk aku juga ikut antusias dong.. berarti makan siang hari itu gratis. ahahaa... yang tadinya aku tidak suka nasi rames jadi mendadak suka deh xP
tak lama, para mbak-mbak yang tadi nitip makan tapi pergi meninggalkan makanannya datang juga. sambil tersenyum -nyengir- mereka berdalih, 'habis lamaa... sudah keburu lapar. jadi pergi nyari makan sendiri deh'.
makan pun selesai. kini saatnya untuk berpetualang. tapi.... rintik-rintik hujan malah berjatuhan. tak lagi berbentuk gerimis, tapi hujan lebat disertai awan hitam. hmm... jadi dingin-dingin empuk deh #apa siiih? :S 
tak lama hujan pun berhenti. alhamdulillah ya... :D kami jadi bisa langsung tancap gas ke Kudus. yaa walaupun awalnya sempat dibingungkan oleh ada-tidak-jas-hujan, tapi kami tetap meluncur. and this is our journey photos... :)
ini di pom bensin daerah mana ya?? lupa :S
di perjalanan menuju pom bensin ini sangat-sangat 'waw'. kenapa waw?? aku takjub bin ngeri. si Mbak Totti memacu motornya kayak yang kesetanan dong gara-gara bensinnya sudah nyaris-ris-ris habis. ceritanya buru-buru gitu takut keburu kehabisan di jalan. tapi kan serem juga tho, Mbak.. secara aku baru nemuin deh cewek yang bawa motornya sekencang Mbak Totti. laki-laki pun kalah #sumpah deh. kalau gak percaya boleh diuji kebenarannya.. asal ada garansi nyawanya. ahihii
me + my tumbler and Mbak Totti
eh cems,, lo tau gag seeehh?? #alayalay. itu jas hujan yang kupakai keteknya sobek guedee banget loh. punya siapa ya? *lirik Mbak Mua, Mbak Totti, dan Mbak Wiwit. tapi lumayan buat pelindung jaketku. hihii 
setelah puas berfoto ria di depan pom bensin, kami pun melanjutkan perjalanan. ketika Mbak Totti menarik gas motornya, ada bunyi aneh, seperti bunyi berdecit di bagian belakang motor (tapi entah di belakang atau dimananya, yang jelas aku mendengarnya seperti berasal dari belakang). aku bertanya pada Mbak Totti, ternyata Mbak Totti pun mendengar bunyi yang sama. lama-lama memikirkan bunyi apa itu... ah whatever lah.. yang penting motor masih tetap bisa melaju. tancap meeeenn.....
dan akhirnya saat-saat menegangkan itu pun mendatangi kami.... huahahahaha... ayoo tebak-tebak berhadiah -bohong bin palsu-, saat-saat menegangkan itu apaaa??
dan inilah diaaa.....
ban motor Mbak Totti bocor boo... pantas saja sepanjang perjalanan dari pom bensin sampai ke Kudus ini ada suara berdecit-decit mulu. hmm... hebat juga ya motornya Mbak Totti, masih bisa dibawa jalan jauh dengan kondisi ban kempes-bocor. hebatnya lagi, si motor baru menampakkan rasa sakitnya ketika kami sudah hampir sampai ke TKP. hohoo... salute sama motornya Mbak Totti deh :D
itu tuh si beat hitam, motor Mbak Totti yang bocor. kelihatan kan?
berhubung motor Mbak Totti sakit, si aku jadi tersingkir deh. hehe... formasi jadi berganti. aku nebeng Mbak Mua, Mbak Totti sendiri menyeret motornya, Mbak Wiwit sendiri pakai motor kak (siapa ya? gak merhatiin. hehe. peacee), sedangkan kakak-kakak laki-laki jadi ada yang TuTi (Tumpuk Tilu, istilah untuk boncengan motor bertiga dalam bahasa Sunda). aku dan Mbak Mua jalan duluan untuk mencari tempat tambal ban terdekat. dan alhamdulillah ya... tak jauh (bahkan sangat dekat) dari tempat kami berhenti ada tempat tambal ban. langsung deh motor Mbak Totti diserahkan ke tempat itu. 
formasi baru
karena TKP yang kami tuju sudah dekat, maka yang TuTi tetap TuTi, sedangkan Mbak Totti jadi boncengan dengan Mbak Wiwit.
setelah sampai di desa TKP, kakak-kakak laki-laki menanyakan rumah TKP pada warga setempat. kami diberi tau jalan pintas menuju TKP. jalannya mepet-mepet gitu dehh.. motor maksa banget masuk, wong dalane cilik ik. biasalah... jalan pintas dianggap pantas.
jalan pintas
dan akhirnyaaaa...... kami sampaaaaaiiiii............ yeaaahh....... Allahu Akbar!!
tapiiii.... resepsinya sudah berakhir cuuy... sepi deh. lagian salah siapa juga datangnya sore-sore. hehe.. tapinya lagii... kami jadi berasa tamu ekslusif, dilayani langsung oleh sang pengantin. hihii
nah tuh sepi kan? xD
sesampainya di rumah Mbak Dian (istrinya Kak Ali), yang belum solat ashar solat dulu. termasuk aku juga ikut ke masjid walaupun solatnya gak jadi. hhh... tragedi banget deh 'dia' datang di saat yang tidak tepat. rokku jadi penuh dengan selai stroberi dong. -___- #eh yang baca gak usah jijik ya. wajar kali namanya juga cewek. yang gak wajar itu kenapa aku menceritakannya di sini. ahahaa... ayo timpukin aku kalau berani!! nanti tak bilangin babeh looh xD
hmm... hal yang pastinya tak terlewatkan dari hajatan adalah makan-makaaan xD alhamdulillah ya.. hari itu aku makan gratis terus. hihii 
si Mbaknya ganjen maen suap-suapan xD
setelah makan-makan selesai, tiba giliran berfoto dengan sang pengantin. cihuuyy... afirmasi nih xP
pengantinnya yang di tengah, yang gak kena efek sepia, tapi bukan akuuu -___-
magrib pun tiba.. kakak-kakak pun ke masjid lagi untuk solat magrib berjamaah. hanya aku dan Mbak Wiwit yang sedang dispen solat. waktu duduk menunggu yang lain solat, aku kebingungan tuh. aku merengek pada Mbak Wiwit akan nasibku. huhuu... saran dari Mbak Wiwit agar aku meminta 'itu' pada Mbak Dian. terpaksa kuturuti deh. maaf yaa, Mbak Dian... aku jadi merepotkan. tamu tak tau diri ya aku. higs :( 
alhamdulillah ya... (lagi), setelah mendapat pertolongan dari Mbak Dian, aku jadi sedikit merasa plong. :) emmuach deh buat Mbak Dian :D
tak lama.. kakak-kakak yang dari masjid berdatangan dan kembali duduk di deretan bangku tamu pada posisi semula. dimulailah acara penyerahan kado -yang agak gajebo- secara simbolik dari Kak Aziz dan Kak Adi.
kado asli. Kak Aziz & Kak Ali
kado palsu. Kak Ali dan Kak Adi
selesai sudah acara serah-terima kado. kini tiba giliran Kak Ali menyampaikan sepatah-dua patah kata 'say thanks' pada kami. isinya kurang lebih berterima kasih atas kehadiran kami, serta beliau juga mendoakan agar kami segera bertemu jodoh dan menyusulnya menjadi pengantin berikutnya. aw aw aaww xD aku sih geli didoakan seperti itu. tapi ya aamiiinn.... xD doa yang baik tho. hehe.. selain itu, Kak Ali juga berpesan agar kita lebih fokus pada menulis, jadilah penulis yang baik, karena dengan tulisan kita akan hidup selamanya. hmm... insya Allah, Kak!! hmm... janji-janji!
sedang mendengarkan petuah senior dengan khidmat
huaaahh... panjang juga ceritaku kali ini ya..
baiklah kalau begitu aku akhiri saja. dan inilah saatnya untuk pulang ke Semarang. ciaaaattt...... tak lupa ambil motor Mbak Totti dulu dong. hehe #eh si aku pulangnya nebeng Mbak Mua. beruntungnya aku gak nyetir sedikit pun. hehe.. curang ya xP tapi sepertinya saat itu aku memang tidak kuat untuk menyetir. boro-boro untuk nyetir, mempertahankan diri supaya tidak jatuh dari boncengan pun susah payah. bukan karena aku mengantuk loh ya.. tapi aku juga tidak terlalu tau kenapa aku merasa sangat lemas, sakit perut sangaaat deh, kepala pusing tujuh keliling. melihat lampu pun mataku kunang-kunang. kata Mbak Mua, dia nyanyi sepanjang perjalanan pun aku tidak mendengar. aku berasumsi mungkin ini karena 'dia' sedang menghampiriku, dan that was a first day. hhh... beruntung aku masih selamat. alhamdulillah....
Aku & Mbak Wiwit @kost Mbak Wiwit
tuh lihat saja foto di atas, wajahku sudah sangat mengenaskan. itu sumpah ya aku lagi gak mood banget, lagi nahan sakit, tapi kakak fotografer maksa mengambil fotoku. hhh... maklum deh artis. wkwk... aku hampir saja muntah di kost Mbak Wiwit. tapi ketika aku berusaha untuk memuntahkannya, tak ada yang berhasil kumuntahkan. lalu perutku kuberi minyak angin saja, saran dari Mbak Wiwit (lagi). terima kasih sangat ya, Mbak... :))
setelah mengantar Mbak Wiwit, tiba giliran aku pulang. sekitar setengah jam perjalanan dari kost Mbak Wiwit di daerah IKIP PGRI Semarang, akhirnya aku sampai juga di kontrakan. huaahh....
berpose di rumah samping kontrakanku
setelah berfoto itu mereka pulang, mengantarkan Mbak Totti.
wow! pengalaman yang 'wow' sekali ya hari itu, Minggu, 23 Oktober 2011. kapan-kapan mau lagi deh. gak akan kapok aku. ahahaa...

see you later... :)

notes: 
- kami sempat mampir di Masjid Agung Demak. tapi sayang sepertinya tidak ada yang mengambil fotonya. aku hanya sempat taken a video dari hapeku yang sudah tidak bisa mengambil foto *naas.
- sempat salah alamat juga karena terlalu terpaku pada peta yang ada di kartu undangan.
- kado palsu itu isinya struktur organisasi FLP yang baru dilantik xD

NB: postingan terdahulu ada di blog saya yang lain, bisa dilihat disini. saya buat khusus untuk lomba blog FLP di blog ini agar tidak tercampur aduk dengan postingan lainnya. terima kasih. :)

with love, muachh :*

Met Afifah Afra; My Fave Writer

hari Minggu, 23 Oktober lalu, sebenarnya adalah hari yang amaaaat ingin aku ceritakan pada Jejak Si Miaw. tapi baru sempat sekarang deh. hihiii

hari itu aku bangun pagi-pagi (lebih semangat daripada kuliah #asli deh), setelah siap dan cantik *tentunya* aku segera berangkat ke Masjid Al Huda diantar oleh Ayu. rajin amat ya pagi-pagi sudah ke masjid. mau apakah saya? mau solat duha yaaa?? oowhh tidaak... :D #padahal tidak semestinya dijawab dengan ekspresi seperti itu --" 
hari itu adalah hari pelantikan pengurus FLP Semarang periode 2011-2013. jelas aku ikut karena aku anggotanya. *jadi Be gitu ya? iya lahh.. bangga gitu loh jadi bagian dari keluarga besar FLP, walaupun baru anggota dan numpang eksis aja. hehe.. 
sedang menunggu acara dimulai
ketika aku sampai di Masjid Al Huda... ~loh kok kosong, cowok doank, ceweknya mana? hmm~ eh ternyata ceweknya ada di tempat solat cewek. wew jadi malu aku. setelah menghampiri, bersalaman, dan cipika-cipiki, duduklah aku sambil menunggu yang lain dan menunggu acara dimulai. mumpung acaranya belum dimulai, kubuka si PinkQ untuk mengerjakan tugas kuliah yang belum rampung. selagi masih ada waktu, kenapa tidak digunakan sebaik dan semaksimal mungkin?! akhirnya mbak-mbak di kanan-kiriku yang diabaikan. wahahaa resiko dekat orang sibuk ya, Mbak? #nah loh pede beudd :P
awalnya cewek-ceweknya hanya ada 3 orang termasuk aku, lalu bertambah jadi 4 orang, lalu bertambah lagi menjadi berapa ya... hitung aja sendiri nih di foto di bawah ini :D
hayooo ada berapa tuuh? hitung-hituung! :D
setelah makhluk-makhluk lainnya sudah mulai berdatangan, sekitar pukul 08.00 acara pun dimulai. acara dibuka oleh MC dan sambutan dari ketua baru kita. selanjutnya tiba giliran penjelasan program kerja terbaru oleh ketua, sekretaris, bendahara, dan divisi masing-masing.
--dreeett... dreeeett....-- hapeku bergetar. ternyata sms dari Kak Adi (ketua ranting Tembalang) yang isinya menugaskan aku untuk menjemput Mbak Muti (temanku, anggota FLP juga). ya sudahlah aku pun segera pergi menjemput Mbak Muti dengan meminjam motor Mbak Ririn. setelah sampai di gang kosannya, ternyata aku masih harus menunggu Mbak Muti mandi dan berdandan dulu. bete menunggu, warung pun terlihat, roti 2500an isi 6 potong pun kudapat #wahahaa apa sih --" habis lapar sih. maklum aja belum sempat sarapan saking kerajinannya. sambil menunggu, aku duduk-duduk sambil memandang motor Mbak Ririn. dalam hati... ~ini kok motor sudah dekil lagi, perasaan baru kemarin aku cuci~ aku merenung sambil berpikir. ketika ingat itu bukan motorku, tetapi motor Mbak Ririn, aku langsung bangkit dari renunganku. bodoh banget deh. jadi malu. ahaha... salah siapa motornya sama kayak Bepink. #lu kira yang punya beat pink cuma lu doank :P
ceritanya sudah sampai lagi di Masjid Al Huda aja deh ya, supaya cepat. hehe
sesampainya (lagi) di Masjid Al Huda, acaranya masih seputar penjelasan proker. tapi tak lama kemudian... datanglah sosok yang selama ini kutunggu-tunggu... siapa diaaa?? ini diaaaa....
Mbak Afifah Afra
ketika aku tau Mbak Afra sudah menginjakan kaki di satu ruanganan bersamaku, entah kenapa wajahku berat untuk menoleh barang sebentar saja (untuk menatapnya). apakah itu karena jaim, nervous, atau kenapa, yang jelas begitulah yang aku rasakan tiap kali bertemu dengan orang yang aku suka (ekstrimnya -yang aku idolakan-). Mbak Afra menyapa dan menyalami kami. ahihii senangnyaaa berjabat tangan dengan Mbak Afra. secara aku pengen banget ketemu beliau dari sejak SMA dulu, gara-gara banyak baca karya-karya dan beritanya. alhamdulillah yaa kesampaian juga :D Allah memang selalu mendengar pinta dari hamba-hamba-Nya sekecil apapun itu. 
kemudian tanpa banyak basa-basi lagi, MC langsung mempersilahkan Mbak Afra untuk segera melantik kepengurusan yang baru.
prosesi pelantikan oleh Mbak Afra
sebenarnya di sebelah kanannya Mbak Afra ada pengurus laki-laki berjajar juga, tapi karena juru kamera terhalang oleh hijab yang menghadang di depan Mbak Afra, jadi deh hanya ini yang bisa terabadikan oleh kamera mbaknya *mbak siapa gak tau :P
eh iya... kenapa Mbak Afra yang melantiiikk? soalnya Mbak Afra ini adalah ketua FLP Jawa Tengah. jadi untuk FLP-FLP cabang dalam wilayah Jateng ya ada dalam kekuasaannya beliau. *bagi yang tidak suka dengan kata 'kekuasaan', boleh diganti deh, bebas aja lah.
prosesi pelantikan berlangsung dengan khidmat dan merinding. hiiiyy... maklum aku baru mendengar dan menyaksikan prosesi pelantikan lagi sih. makanya kubilang merinding. takjub aja gitu melihatnya. dari mulai kata kesanggupan dari para pengurus, sampai ucap janji hingga peresmian, subhanallaaahh.... 
simbolik pemberian hadiah oleh Mbak Tuti (sekretaris FLP Semarang) pada Mbak Afra
pemberian hadiah di atas merupakan penutup dari serangkaian acara pelantikan FLP Semarang periode 2011-2013. setelah ini dilanjutkan oleh acara bincang-bincang ngalor-ngidul.
GUE MUPENG --"
haduuuh asli deh itu foto di atas si aku mupeng beudd. pengen ikutan Mbak Wiwit minta tanda tangannya Mbak Afra. tapi sayangnya aku gak bawa buku. nyesel deh iiihh gak bawa novel De Winst, karyanya Mbak Afra. huhuhuu... lain kali deh ya, Mbak :(
eh iya itu pantatnya siapa lagi yee... eksis banget sih. ngoookk
foto-foto di akhir acara sebelum Mbak Afra pulang
sebelum Mbak Afra pulang, beliau sempat mengobrol dulu denganku. ahihiii... #bukan denganku sih, tapi dengan kami xP Mbak Afra tau namaku dooonk... Syifa gitu lohh... *ganjen dih --"
wiww gue alaaayyy banget sumpah hari ini. gkgkgk

petualangan hari itu tidak berakhir sampai di sini saja. masih ada kelanjutannya loohh. karena setelah acara ini kita kan rame-rame mau kondangan ke nikahan Kak Ali (mantan ketua FLP Semarang, owner GM Press) ke Kudus. so tunggu kisahnya ya! ;D

NB: postingan terdahulu ada di blog saya yang lain, bisa dilihat di sini. saya buat khusus untuk lomba blog FLP di blog ini agar tidak tercampur aduk dengan postingan lainnya. terima kasih. :)

with love, muachh :*